Berawal dari fase mimpi panjang yang dicetuskan pada tahun 1985 seorang Bapak Carlan yang saat itu berusia masih 14 tahun dan sahabatnya yang bernama Pa Ero yang saat itu berusia 15 tahun yang tinggal di asrama yang sama dan kamar yang sama. Bermula dari rasa sakit hati keduanya dijadikan anak asrama yang dijadikan objek untuk nilai jual yayasan, mendapatkan perlakuan yang tidak adil, dan melihat pola pembelajaran yang ada pada saat itu tidak maksimal sehingga muncullah keinginan untuk bisa mendirikan sekolah untuk anak disabilitas dengan tujuan untuk memasyarakatkan anak disabilitas. Bapak Carlan sebagai seorang pemuda pelopor kemudian mendirian Yayasan Taruna Mandiri berdiri sekitar tahun 1994-1995 dengan pelaku sejarah lainnya seperti Pa Memet, Pa Didin , Pa Yayan, Pa Dede, Pa Uus, Pa Deden dan mendatangi notaris pembuat akta Sinta Ika Jati yang beralamat di Jalan Siliwangi depan SMPN 1 Kuningan. Yayasan awalnya berlokasi di belakang gedung DPRD Kabupaten Kuningan yang sekarang menjadi gedung Dinas Sosial Kabupaten Kuningan namun terjadi sengketa sehingga gedung Yayasan Taruna Mandiri berpindah tempat ke Kertayasa. Fase rintisan SLB Taruna Mandiri sendiri berdiri pada tahun 1996-1999, pada tanggal 27 November 1999 Yayasan Taruna Taruna Mandiri fakum dikarenakan beberapa hal hingga sampai tahun 2000 tidak ada kegiatan yayasan. Pada tahun 2006 Bapak Carlan bertemu dengan dengan Bapak Dani Setiawan ( mantan gubernur Jawa Barat ) dan menjadikan Bapak Carlan pegawai di Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Setelah bertemu dengan Bapak Dani Setiawan, Bapak Carlan dipanggil ke Bandung karena di undang oleh Bapak Dani Setiawan, kemudian Bapak Dani Setiawan menawarkan kepada Bapak Carlan untuk melanjutkan cita-citanya yang sempat tertunda untuk mendirikan sekolah untuk anak disabilitas. Sehingga pada tahun 2006 Yayasan Taruna Mandiri dirintis kembali dan diberikan kepercayaan kepada Bu Retno Komala dan diberi pinjam tempat di gedung LBK milik pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada tahun ini pula direncakan adanya pengalihan status SLB Taruna Mandiri yang tadinya swasta menjadi negeri , dan pada bulan Agustus 2007 terjadi kesepakatan peralihan dari swasta ke negeri sehingga di tetapkan SLB Taruna Mandiri statusnya berubah menjadi negeri tepatnya pada tanggal 8 Januari 2008.
Related Posts
Asesmen Peserta Didik Berkebutuhan khusus SLBN Taruna mandiri kabupaten Kuningan
asesmen anak berkebutuhan khusus adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang anak secara menyeluruh yang berkenaan dengan kondisi dan karakteristik kelainan,…
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS)
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah atau sering disebut PKKS adalah suatu kegiatan rutin tahunan untuk menilai kinerja dari Kepala Sekolah. Adanya…
Yuk kita simak kegiatan Lesson Study di SLBN Taruna Mandiri !!! Kuningan (17-18/09/2024) SLBN Taruna Mandiri mengadakan kegiatan penguatan Lesson…
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.